Kisah Inspiratif Seorang Anak Membeli Waktu

membeli waktu

Pada suatu malam yang gelap, seorang Ayah pulang kerja larut malam dan mendapati anaknya yang berusia 8 tahun menunggu dengan rasa penasaran di wajahnya. Sang anak kemudian bertanya, “Kok belum tidur, Ayah?” Ayahnya tersenyum dan bertanya balik, “Apa yang membuatmu masih bangun, Nak?”

Anaknya menjawab, “Aku menunggu Ayah pulang karena aku mau bertanya berapa gaji Ayah.”

Ayahnya terkejut dengan pertanyaan yang tidak biasa itu. “Lho, tumben tanya gaji Ayah. Gaji Ayah dibayar harian. Satu hari Ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam,” jelas Ayah. Sang anak dengan cepat menghitung, “Berarti satu jam Ayah digaji Rp 40.000.”

Ayah tersenyum bangga, “Kamu pintar, sekarang tidur ya. Sudah malam!”

Namun, sebelum anaknya pergi ke kamar, ia berkata, “Ayah, aku boleh pinjam uang Rp 10.000?”

Ayah agak kesal, “Sudah malam, besok pagi saja. Sekarang, kamu tidur.”

Suara Ayah meninggi sedikit, membuat anak itu berbalik menuju kamarnya dengan sedih. Ayah merasa menyesal dengan sikapnya, lalu memutuskan menghampiri anaknya.

Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000,-. Ayah mengelus kepala anaknya, “Maafkan Ayah. Kenapa kamu minta uang malam-malam begini?”

Anak itu berkata, “Ayah, aku bukan minta uang. Aku pinjam. Nanti, aku kembalikan dari uang jajanku.” Ayah penasaran, “Iya, tapi buat apa?”

Anaknya menjelaskan, “Aku menunggu Ayah pulang buat ajak Ayah main, satu jam saja. Mama bilang kalau waktu Ayah sangat berharga, jadi aku mau beli waktu Ayah. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Karena uang tabunganku tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Ayah.”

Mendengar penjelasan anaknya, Ayah langsung terdiam. Ia merasa terenyuh dan tak sanggup menahan air mata.

Ayah memeluk anaknya erat sambil menangis dan berkata, “Maafkan Ayah, Nak. Ayah seharusnya menyadari sejak dulu bahwa waktu bersama keluarga itu lebih berharga dari apapun. Terkadang, kita lupa bahwa cinta dan waktu adalah pemberian terindah yang bisa kita berikan kepada orang yang kita sayangi.”


Ketahuilah lebih banyak dengan menjelajahi artikel inspirasi lainnya di sini:


Penutup

Kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya nilai waktu dan cinta dalam hubungan keluarga. Terkadang, pekerjaan dan kewajiban membuat kita lupa akan esensi kebahagiaan sejati, yaitu kebersamaan. Ayah dalam kisah ini menyadari bahwa meskipun dia bekerja keras untuk memberikan kehidupan yang baik bagi keluarganya, kehadiran dan waktu bersama anaknya tidak boleh diabaikan.

Sebagai orang tua, kita perlu menghargai setiap momen bersama anak-anak kita karena mereka tumbuh dengan cepat. Bukan hanya memberikan materi, tetapi juga memberikan perhatian, kasih sayang, dan waktu berkualitas bersama adalah investasi yang tak ternilai harganya. Mari belajar dari kisah ini untuk selalu mengutamakan keluarga di tengah kesibukan dan tuntutan hidup modern.

Anda telah membaca artikel tentang "Kisah Inspiratif Seorang Anak Membeli Waktu". Semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan. Terima kasih.

Rekomendasi artikel lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *