Keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi adalah hal yang penting, namun maknanya dapat berbeda-beda bagi setiap individu. Ini bukan sekadar membagi waktu secara 50/50 antara pekerjaan dan waktu luang, tetapi lebih tentang memastikan Anda merasa puas dan bahagia di kedua aspek kehidupan tersebut. Keseimbangan yang sehat bisa berarti:
- Memenuhi tenggat waktu pekerjaan sambil tetap memiliki waktu untuk bersama teman dan hobi.
- Memiliki cukup waktu untuk tidur dengan baik dan makan dengan sehat.
- Tidak khawatir tentang pekerjaan saat berada di rumah.
Namun, mencapai keseimbangan ini bisa menjadi tantangan, terutama jika Anda memiliki tanggung jawab perawatan, atasan yang sangat menuntut, atau masalah kesehatan tertentu.
Bagaimana Mengetahui Jika Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Tidak Sehat?
Seringkali, kita cenderung menganggap wajar bekerja dalam waktu yang panjang atau hidup dalam tekanan ekstrem, terutama jika kita sudah melakukannya dalam waktu yang lama atau jika semua rekan kerja kita juga melakukannya. Pandangan dan kebiasaan kita terkait pekerjaan bisa menjadi sangat tertanam kecuali kita sesekali merenungkan kembali.
Tidak selalu mungkin untuk melakukan perubahan di tempat kerja, terutama jika Anda bekerja dengan kontrak nol jam, di mana Anda mungkin merasa tidak nyaman untuk mengutarakan permasalahan Anda, atau jika Anda perlu bekerja dalam waktu yang panjang untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Namun, bagi mereka yang memiliki fleksibilitas, penelitian terbaru menunjukkan bahwa keseimbangan kerja dan kehidupan adalah suatu siklus, bukan sekadar pencapaian. Maka, penting untuk secara teratur mengevaluasi keseimbangan ini dengan mengikuti langkah-langkah solusi berikut:
1.Berhenti dan Refleksi
Tanyakan pada diri sendiri: Apa yang saat ini menyebabkan stres atau ketidakbahagiaan bagi saya? Bagaimana hal tersebut memengaruhi pekerjaan dan kehidupan pribadi saya? Apa yang menjadi prioritas saya? Apa yang saya lewatkan? Kita seringkali tidak meluangkan waktu untuk merenungkan pekerjaan kita hingga terjadi peristiwa besar dalam hidup kita, seperti kelahiran anak atau kehilangan seseorang yang dekat. Tetapi hanya dengan berhenti sejenak dan memikirkan prioritas Anda dapat membantu Anda menemukan apakah cara Anda hidup dan bekerja sesuai dengan Anda.
2. Perhatikan Perasaan Anda
Sekarang, Anda lebih sadar akan situasi Anda saat ini. Bagaimana perasaan Anda? Apakah Anda merasa puas dan bahagia atau marah dan penuh rasa benci? Kesadaran terhadap perasaan Anda dapat membantu Anda menentukan perubahan apa yang ingin Anda lakukan.
3. Menentukan Ulang Prioritas
Pikirkan apa yang perlu diubah. Misalnya, Anda mungkin ingin bertanya pada diri sendiri apakah bekerja dalam waktu yang panjang sebanding dengan kehilangan waktu bersama keluarga, atau apakah bekerja pada akhir pekan sebanding dengan kehilangan kehidupan sosial Anda.
4. Pertimbangkan Alternatif
Apakah ada hal-hal di tempat kerja yang bisa Anda ubah untuk mencapai prioritas baru Anda?
5. Melakukan Perubahan
Mungkin langkah ini melibatkan meminta jam kerja yang lebih fleksibel, memastikan Anda menggunakan seluruh cuti tahunan yang Anda miliki, atau tidak memeriksa email saat akhir pekan.
Membantu Diri Sendiri Mencapai Keseimbangan
Ada langkah-langkah yang bisa Anda ambil untuk meningkatkan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi Anda:
1. Pahami Hak Anda di Tempat Kerja
Pastikan Anda memahami hak-hak Anda di tempat kerja, termasuk mengenai kontrak, jam kerja, hak cuti sakit, cuti orangtua, dan lainnya. Sebagai contoh, jika Anda memiliki disabilitas (baik fisik maupun mental), mungkin atasan Anda memiliki kewajiban untuk membuat penyesuaian yang wajar, termasuk perubahan pada jam kerja Anda.
2. Berbicaralah Saat Beban Kerja Terlalu Besar
Manajer dan atasan Anda perlu tahu jika tekanan di tempat kerja terlalu besar. Mereka harus mengetahui di mana tekanan-tekanan tersebut berasal agar dapat mengatasinya.
3. Bekerja dengan Cerdas, Bukan Lama
Prioritaskan pekerjaan Anda dan berikan batasan waktu tertentu untuk setiap tugas. Hindari terlalu banyak terlibat dalam aktivitas yang kurang produktif, seperti pertemuan yang tidak terstruktur.
4. Beristirahat dengan Baik di Tempat Kerja
Misalnya, luangkan setidaknya setengah jam untuk makan siang dan keluar dari lingkungan kerja jika memungkinkan. Anda memiliki hak legal untuk istirahat tertentu selama hari kerja dan minggu kerja.
5. Pisahkan dengan Jelas Antara Kerja dan Rumah
Jika Anda bekerja dari rumah, usahakan untuk menjaga rutinitas, membuat tempat kerja yang khusus, dan berhenti bekerja setelah jam kerja berakhir. Anda dapat menemukan lebih banyak tips tentang bekerja dari rumah di situs web NHS.
6. Mengatasi Stres yang Berhubungan dengan Pekerjaan
Stres yang disebabkan oleh pekerjaan dapat berdampak serius pada kesehatan mental Anda. Ada berbagai cara untuk mengurangi stres, seperti melalui olahraga, pola makan sehat, atau menjalin hubungan sosial yang mendukung.
7. Kualitas Waktu dengan Pasangan dan Teman
Jika pekerjaan membuat Anda merasa tidak punya cukup waktu berkualitas bersama pasangan atau teman, ada tips dari Relate yang dapat membantu Anda. Ini termasuk menjadwalkan waktu bersama, mendapatkan bantuan dalam pekerjaan rumah, dan memanfaatkan setiap momen saat Anda memiliki sedikit waktu luang.
8. Lacak Jam Kerja Anda
Selain menghitung jam kerja harian, penting untuk melihatnya dalam periode yang lebih panjang, misalnya selama minggu atau bulan. Ini akan memberikan gambaran yang lebih baik tentang keseimbangan kerja dan kehidupan Anda. Hitung juga jam yang Anda habiskan untuk merenungkan atau memikirkan pekerjaan, karena ini bisa menjadi indikator stres yang berkaitan dengan pekerjaan. Jika memungkinkan, diskusikan keseimbangan kerja dan kehidupan Anda dengan rekan kerja dan manajemen. Semakin terlihat prosesnya, semakin besar kemungkinan mendapatkan dampak positif.
Jangan sampai ketinggalan artikel lain yang bisa memperluas pemahaman Anda tentang topik ini: Solusi Mengatasi Stres untuk Hidup Lebih Bahagia
Bantuan dari Tempat Kerja
Mencari keseimbangan tidak hanya menjadi tanggung jawab Anda. Manajer dan tempat kerja juga memiliki peran dalam menciptakan keseimbangan ini. Tempat kerja Anda seharusnya:
- Mendorong budaya keterbukaan sehingga Anda bisa berbicara jika merasa terlalu tertekan.
- Melatih manajer untuk mengenali tanda-tanda stres dan ketidakseimbangan kerja.
- Menawarkan fleksibilitas dan kerja jarak jauh jika memungkinkan.
- Mendorong istirahat, baik selama hari kerja maupun dengan menggunakan cuti tahunan.
- Meninjau secara teratur beban kerja Anda untuk memastikan bahwa beban tersebut dapat dikelola dengan baik.
- Memberikan waktu luang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sukarela.
- Meningkatkan dukungan bagi orangtua dan pengasuh agar mereka tidak terpaksa meninggalkan pekerjaan.
- Memungkinkan Anda untuk menghadiri konseling dan layanan dukungan selama jam kerja seperti halnya perjanjian medis lainnya.
- Mendorong kegiatan penurunan stres, seperti olahraga atau kelas relaksasi selama waktu makan siang.
Saat mencari keseimbangan kerja dan kehidupan yang sehat, penting untuk mengenali bahwa ini adalah perjalanan yang terus berlanjut. Lakukan evaluasi secara teratur dan bersedia untuk melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai keseimbangan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Dengan dukungan dari tempat kerja dan kesadaran pribadi, Anda dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik dan lebih seimbang.